Senin, 27 Juni 2011

MENJADI PENGUSAHA ATAU MENJADI KARYAWAN BONAFIT DIPERUSAHAAN

Menjadi pegawai yang baik atau bonafit merupakan kewajiban setiap orang yang dipekerjakan oleh perusahaan maupun perseorangan. Kewajiban pekerja adalah bekerja dengan baik dan selanjutnya kewajiban perusahaan yang memberi pekerjaan adalah memberikan gaji atau upah beserta tunjangan-tunjangannya. Semakin tinggi tanggung jawab yang diberikan perusahaan, maka seharusnya semakin tinggi pula penghasilan yang didapat seorang pegawai.
Dengan menjadi karyawan yang baik dengan hasil pekerjaan yang bagus dan berlangsung terus menerus maka perusahaan akan bangga serta mungkin akan diberikan suatu penghargaan baik secara materiil maupun non materiil. Karyawan yang telah dipercaya oleh perusahaan biasanya suatu saat akan diberikan kesempatan untuk menempati suatu posisi atau jabatan yang lebih tinggi. Seorang karyawan harus menghindari melakukan hal-hal yang merugikan perusahaan yang telah memberikan penghidupan.
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa anda lakukan untuk menjadi karyawan yang baik :
1. Disiplin
Datang tepat waktu, pulang tepat waktu, menyelesaikan pekerjaan yang diberikan tepat waktu, dapat mengikuti aturan yang berlaku, dan lain sebagainya.
2. Menghasilkan Hasil Kerja Yang Baik
Kualitas pekerjaan yang dihasilkan haruslah baik sesuai dengan harapan yang diinginkan oleh perusahaan atau orang yang memberikan pekerjaan. Tanpa hasil kerja yang baik, maka percumalah kebaikan kita yang lain di kantor tempat kerja kita.
3. Bisa Bekerja Sama Dengan Karyawan Lain
Seorang karyawan yang baik harus bisa bekerja dengan baik dalam tim kerja yang telah ditentukan. Bisa menghormati dan mengikuti arahan dari pimpinan tim kerja.
4. Memberi Kontribusi Yang Positif dan Lebih
Jangan terpaku dengan target dan cara kerja yang sudah ada. Gunakan imajinasi dan inovasi kreativitas yang ada dalam diri. Temukan sesuatu yang dahsyat yang bisa menyebabkan pemimpin perusahaan terkesan dengan hasil yang telah kita dapatkan.
5. Menjadi Contoh Bagi Pegawai Lain
Jadilah teladan bagi pegawai / karyawan yang lain. Jadilah orang yang baik, berakhlak mulia, pekerja yang handal, berguna bagi sesama, memiliki keluarga yang harmonis, soleh, dan lain-lain.
6. Setia Kepada Perusahaan
Tunjukkan kesetiaan pada perusahaan tempat bekerja. Jangan mudah berpindah-pindah tempat kerja karena iming-iming penghasilan yang lebih besar.
7. Bersikap Baik Kepada Atasan
Bagaimanapun juga atasan merupakan bos yang harus dihormati dan dihargai. Jika ada kekurangan pada diri atasan, isilah agar dapat tertutupi sehingga bisa menjadi suatu kesatuan yang solid yang mengisi antara atasan dan bawahan.
8. Beriman dan Bertakwa Kepada Tuhan YME
Serahkan semua urusan kepada Allah SWT. Tujuan hidup kita hanyalah beribadah kepadaNya demi keridhoanNya. Harta dan jabatan hanyalah jembatan untuk beribadah kepadaNya. Gunakan pedomanNya untuk mencari nafkah di dunia yang hanya sementara.
9. Menjaga Hubungan Baik Dengan Klien Kerja
Jaga baik-baik hubungan dengan pihak luar yang menjadi rekan kerja perusahaan. Konsumen adalah raja yang harus kita jaga kepercayaannya kepada kita. Berikan yang terbaik kepada mereka semampu kita.
10. Menciptakan Suasana Kerja Yang Menyenangkan
Ciptakan suasana kerja baik kondusif bagi semua orang yang berada di lingkungan kerja mulai dari pegawai, pimpinan, petugas kebersihan (ob), tukang parkir, orang kantin, dan lain-lain.

BELAJAR BERWIRASWATA

Mencari pekerjaan belakangan ini tidak hanya sebatas bidang disiplin ilmu saja tentu harus mempunyai skill atau potensi yang kita punya, Peluang usaha wiraswata awal mulanya dari ide yang keluar dari pikiran kita, ide tidak tidak harus sesuatu yang fantastic atau menakjubkan.
Ide itu dapat saja seerhana tanpa ada hal-hal yang aneh tetapi tetapi kekuatan ide bila direncanakan dan dikembangkan dengan matang akan menjadi suatu hal yang besar. Asal ada niat dan kerja keras dari kita, disaat perekonomian dunia yang terkena krisis global Negara Indonesia juga terkena dampaknya. Cara berwiraswasta yang baik :
1. pintar memilih jenis usaha untuk wiraswasta
2. memiliki modal
3. harus mempunyai ke unikan yang dapat dijual 
4. mental yang harus dimiliki pengusaha muda
5. yakin dengan apa yang dijalankannya sekarang
6. dan berdoa.

Rabu, 01 Juni 2011

BAB XIV PENGEMBANGAN MANAJEMEN DAN ORGANISASI

Organisasi yang menydari keadaan dinamis ini akan lebih peka terhadap segala perubahan yang terjadi diluar organisasi dibandingkan dengan organisasi yang acuh tak acuh terhadap perubahan lingkungan . Oerganisasi harus melakukan forecast dan estimasi situasi lingkungan, agar lebih cepat tanggap dan dapat bersiap-siap sebelumnya terhadap perubahan lingkungan.
            Pengembangan manajemen berkenaan dengan kemajuan manajer yang diperoleh dalam belajar bagaimana cara mengelola organisasi. Pengembangan organisasi sebagai suatu pendekatan sistematik, terpadu dan terencana untuk meningkatkan wefektivitas orang dan kelompok dalam perusahaan.
KEBUTUHAN PENGEMBANGAN EFEKTIF
Identifikasi Perubahan Lingkungan
            Perubahan politik dan hukum mempengaruhi kegiatan Organisasi. Pemerintah dengan pengeluaran-pengeluarannya, serta pemilikan organisasi untuk menjalankan proyek-proyek, menentukan kehidupan organisasi.
Perubahan sosial juga perlu diperhatikan organisasi. Jumlah penduduk, angkatan kerja, kesempatan kerja, pengangguran, dan pendidikan menentukan kuantitas serta kualitas calon karyawan yang diperlukan organisasi, sehingga organisasi perlu mengadakan penyesuaian di dalam menarik personalia.
          Demikian pula perubahan keadaan pertahanan dan keamanan harus slalu dikaji. Negara yang stabil, kokoh, dan kuat memungkinkan pemerintah unuk berorientasi ke luar, artinya segi export merupakan prioritas, dan strategi pertahanan dari keamanan merupakan penjaminan kelancaran ekspor, yaitu segi keamanan lalu lintas hubungan luar negeri, terutama melalui laut.
          Situasi internasional pun perlu diantisipasi. Perkembangan teknologi, adanya perusahaan multinasional, dana pinjaman antar pemerintah, hubungan antara organisasi domestik dengan organisasi internasional dan lain-lain akan mempengaruhi dan merubah struktur organisasi, karena hal ini memang merupakan kebutuhan. Apabila manajemen tidak tanggap terhadap perubahan, maka organisasi tidak akan mampu menghadapi situasi kompetitif yang semakin terasa. Keluwesan organisasi dan tindakan adaptif merupakan suatu hal yang mutlak harus ada.

Menghayati kebutuhan Pengembangan
          Program latihan dan pengembangan perlu dilakukan analisis terhadap organisasi itu sendiri, analisis jabatan dan analisis tenaga kerja agar dapat ditentukan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam program latihan dan pengembangan. Analisis terhadap organisasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Ini dapat menimbulkan kemungkinan timbulnya perbedaan, karena adanya satu bahasa di antara para anggota.
          Analisis jabatan perlu dilakukan karena dengan analisis ini manajer dapat mengetahui kegiatan atau tugas apa saja yang dilakukan oleh para anggota di dalam organisasi. Dalam hal ii perlu pula diantisipasi kemungkinan perubahan tugas para anggota menyadari sebelumnya apa yang akan terjadi bila memang nantinya perlu dilakukan perubahan organisasi.
          Analisis tenaga kerja juga perlu dilakukan untuk mengetahui kemampuan dan hasil kerja para karyawan pada saat ini, sehingga apabila nantinya diperlukan penyesuaian organisasi dan tugas-tugas karena perubahan teknologi, dan lain-lain, organisasi sudah siap dengan program latihan dan pengembangan untuk meng upgrade kemampuan anggota.
          Jadi dengan program latihan dan pengembangan organisasi dapat meningkatkan kemampuan para anggotanya. Ini kemungkinan karena melalui program latihan dan pengembangan kita dapat mengharapkan terjadinya
1.    Pengalihan informasi
2.    Pengembangan sikap
3.    Penambahan kemampuan
Dengan pemberian kesempatan latihan dan pengembangan organisasi akan dapat memotivasi para anggotanya untuk selalu menyesuaikan diri dengan tujuan organisasi, dan mendorong mereka untuk selalu memberi umpan balik dan membiasakan diri menerapkan pengetahuan teoritis dan praktis yang doperoleh dalam pengembangan dan latihan

Berbagai penyebab kegagalan Pengembangan Manajemen
       Berbagai kegagalan program-program pengembangan manajemen ini dapat disebabkan oleh pendekatan latihan yang tidak sistematik. Berikut beberapa masalah dan agar dapat dihindari kesalahan-kesalahan yang memakan biaya :
1.       Berbagai upaya pengembangan mungkin tidak mendukung pencapaian tujuan-tujuan organisasi.
2.       Upaya pengembangan mungkin menekankan pada program bukan hasil.
3.       Pengembangan hanya diperuntukkan bagi karyawan-karyawan tertentu.

Dasar Pemikiran Pendekatan Teori Manajemen Oprasional pada Latihan dan pengmbangan
       Pendekatan teori manajemen-operasional pada program latihan dan pengembangan adalah suatu pendekatan situasional yang mengintegrasikan berbagai prinsip, konsep, teori dan pengetahuan keperilakuan dengan praktek-praktek manajemen untuk mencapai hasil-hasil optimum. Pendekatan ini didasarkan pada anggapan-anggapan sebagai berikut :
1.    Para manajer puncak harus secara aktif mendukung program. Dukungan manajemen puncak adalah esensial untuk latihan dan penerbangan.
2.    Latihan dan pengembangan harus melibatkan para manajer pada semua tingkatan.
3.    kebutuhan-kebutuhan latihan dan pengembangan bervariasi.
4.    Kebutuhan-kebutuhan latihan dan pengembangan menentukan metoda-metoda.
5.    Teori dan praktek harus dipadukan.

PROGRAM LATIHAN DAN PENGEMBANGAN
       Secara umum program ini adalah menambah pengetahuan, mengembangkan sikap, mengembangkan ketrampilan para anggota terutama untuk menghadapi perubahan, menimbulkan motivasi, dukungan, umpan balik, dan memadukan penerapan teori dan praktek secara psikomotorik.
         Teknik-teknik latihan dan Pengmbangan
       Latihan dan pengembangan on the job bisa berupa:
1.    Intruksi kerja
2.    Rotasi jabatan
3.    Pemberian petunjuk (coaching)
4.    Magang (apprenticeship atau assistantship), dan
5.    Pimpinan bayangan (junior boards).
Sedangkan latihan dan pengembangan off the job dapat dilakukan dengan
1.    teknik-teknik pemberian informasi yang terdiri dari studi sendiri dengan modul-modul presentasi video, kuliah, penggunaan film dan televise, konperensi buatan dan studi khusus.
2.    program-program perilaku yang terdiri dari studi kasus,vertibule training, permainan peranan (role playing), simulasi, belajar yang diprogramkan, dan penggunaan laboraturium.
3.    dalam praktek biasanya suatu organisasi menggunakan berbagai teknik atau metoda latihan dan pengembangan yang dikombinasikan atau secara berselang-seling sesuai dengan kebutuhan.
Pemanfaatan dan penilaian
1.       motivasi yang ingin di capai, baik menyangkut keaktifan anggota maupun partisipasi anggota.
2.       dukungan anggota, yaitu kemampuan dan kemauan anggota memberikan umpan balik
3.       stimulus dimana hal ini tergantung pada bahan yang diberikan, apakah menimbulkan kreativitas atau tidak.
4.       reaksi yaiu apakah akan menghasilkan sifat psikootorik atau tidak.
Apabila proses latihan dan pengembangan berjalan dengan baik akan menimbulkan :
1.      meningkatkan produktivitas anggota baik kuantitas maupun kualitas kerja.
2.      meningkatkan kemandirian seseorang dalam melaksanakan tugasnya
3.      menambah stabilitas dan keluwesan organisasi
4.      meningkatkan semangat kerja

Pengembangan Sumber Daya Manusia
       Merupakan cara yang efektif untuk menghadapi beberapa tantangan. Tantangan-tantangan tersebut mencakup keusangan karyawan, perubahan-perubahan sosioteknis dan perputaran karyawan. Dengan menangani tantangan-tantangan itu, organisasi dapat memelihara sumber daya manusia yang efektif.
          KEUSANGAN KARYAWAN, keusangan (obsolescence) terjadi bila seorang karyawan tidak lagi mempunyai pengetahuan atau kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan secara baik. Keusangan dapat terjadi secara drastis dan cepat. Keusangan merupakan akibat dari perubahan dalam diri individu, tetapi lebih sering merupakan hasil kegagalan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan teknologi baru, prosedur-prosedur baru, atau perubahan-perubahan lain. Untuk menghindari masalah keusangan karyawan ini organisasi hendaknya menggunakan prgram-program pengembangan secara proaktif. Bila program-program dirancang secara reaktif maka akan kurang efektif dan lebih memakan biaya.
          Perubahan perubahan sosioteknis. Perubahan perubahan sosial dan teknologis juga merupakan tantangan bagi organisasi dalam mempertahankan efektifitas kerja para karyawannya. Sebagai contoh, perubahan budaya yang bersangkutan dengan sikap terhadap tenaga kerja wanita menyebabkan banyak organisasi harus merancang kembali kegiatan pengorganisasiannya.
          Perputaran karyawan (employee turn over)
Sangat sulit diperkirakan, kegiatan-kegiatan pengembagan harus mempersiapkan para karyawan organisasi sekarang untuk menggantikan  mereka yang keluar atau meninggalkan organisasi untuk pindah ke organisasi lain.

Evaluasi Program Latihan dan Pengembangan
            Implementasi latihan dan pengembangan dapat diibaratkan sebagai suatu proses trasformasi. Para karyawan yang tidak terlatih diubah menjadi sumber daya manusia yang mampu dan cakap. Evaluasi mencakup tes pendahuluan.
         
PENGEMBANGAN ORGANISASI
Pengembangan organisasi (organization development, atau disingkat OD) adalah suatu pendekatan yang sistematik terpadu dan terencana untuk meningkatkan eektivitas organisasi. Ini dirancang untuk memecahkan masalah-masalah yang merintangi efisiensi pengoprasian pada semua tigkatan.. berbagai masalah tersebut mencakup kurangnya kerja sama (kooperasi), desentralisasi yang berlebihan dan kurang cepatnya komunikasi. OD berkaitan dengan aspek-aspek terapan perilaku organisasi atau dengan perubahan yang direncanakan dalam organisasi-organisasi yang kompleks.
Pendekatan modern untuk manajemen perubahan dan pengembangan sumber daya manusia disebut pengembangan organisasi.
            Karakteristik-karakteristik utama OD sebagai berikut:
1.      Perubahan yang direncanakan (planed change)
2.      Perubahan komprehensif
3.      Perubahan jangka panjang
4.      Tekanan kepada kelompok-kelompok kerja
5.      Partisipasi pengantar perubahan
6.      Manjemen kolaboratif
7.      Tekanan pada intervensi dan riset kegiatan