Pengertian
Laporan Keuangan Bank
Laporan keuangan
merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang merupakan suatu
ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang
bersangkutan.
Pengertian laporan
keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan :
“Laporan keuangan
merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap
biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat
disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan arus kas, atau
laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang
berkaitan dengan laporan tersebut, misal
informasi keuangan segmen
industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga”
Dari pengertian diatas
laporan keuangan dibuat sebagai bagian dari proses pelaporan keuangan yang
lengkap, dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan
kepada manajemen.
Penyusunan laporan
keuangan disiapkan mulai dari berbagai sumber data, terdiri dari faktur-faktur,
bon-bon, nota kredit, salinan faktur penjualan, laporan bank dan sebagainya.
Data yang asli bukan saja digunakan untuk mengisi buku perkiraan, tetapi dapat
juga dipakai untuk membuktikan keabsahan transaksi.
Laporan keuangan terdiri
dari:
- Neraca, menginformasikan posisi keuangan pada saat tertentu, yang tercermin pada jumlah harta yang dimiliki, jumlah kewajiban, dan modal perusahaan.
- Perhitungan laba rugi, menginformasikan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu.
- Laporan arus kas, menginformasikan perubahan dalam posisi keuangan sebagai akibat dari kegiatan usaha, pembelanjaan, dan investasi selama periode yang bersangkutan.
- Catatan atas laporan keuangan, menginformasikan kebijaksanaan akuntansi yang mempengaruhi posisi keuangan dari hasil keuangan perusahaan.
Ruang Lingkup Laporan
Keuangan Bank
PAPI ( Pedoman akuntansi perbankan
Indonesia) berlaku untuk bank umum konvensional. Dalam hal bank umum
konvensional mempunyai unit usaha syariah, maka unit usaha syariah tersebut
menggunakanPedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia, kecuali untuk hal-hal
yang tidakdiatur dalam Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia
tersebut.
Laporan Keuangan Perbankan
- Neraca bank
Neraca (Balance Sheet) merupakan laporan yang menggambarkan
jumlah kekayaan (harta), kewajiban (hutang), dan modal dari suatu perusahaan
pada saat / tanggal tertentu. Dibawah ini merupakan contoh ilustrasi neraca
pada PT. Purnama Realindo Tbk pada tanggal 31 Maret 2006. Isi neraca secara
garis besar adalah sebagai berikut :
a. Asset : kekayaan atau sumber ekonomi yang dimiliki
perusahaan dan diharapkan akan memberikan manfaat dimasa yang akan datang.
- Asset lancar : uang tunai dan saldo rekening giro di bank serta kekayaan-kekayaan lain yang dapat diharapkan bisa dicairkan menjadi uang tunai atau rekening giro bank, atau dijual maupun dipakai habis dalam operasi perusahaan, dalam jangka pendek (satu tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan). Yang termasuk aset lancar: Kas (saldo uang tunai pada tanggal neraca), Bank (saldo rekening giro di bank pada tanggal neraca), Surat berharga jangka pendek, Piutang, Persediaan (barang berwujud yang tersedia untuk dijual, di produksi atau masih dalam proses), Beban dibayar dimuka.
- Investasi jangka panjang (long term investment) : Terdiri dari aset berjangka panjang (tidakuntuk dicairkan dalam waktu satu tahun atau kurang) yang diinvestasikan bukan untuk menunjang kegiatan operasi pokok perusahaan. Misalnya: penyertaan pada perusahaan dalam bentuk saham, obligasi atau surat berharga, dana untuk tujuan-tujuan khusus (dana untuk pelunasan hutang jangka panjang), tanah yang dipakai untuk lokasi usaha.
- Aset Tetap (Fixed Asset) : Aset berwujud yang digunakanuntuk operasi normal perushaan, mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau satu siklus operasi normal dan tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai barang dagangan. Misalnya: tanah untuk lokasi baru, gedung, mesin-mesin dan peralatan produksi, peralatan kantor, kendaraan.
- Aset Tak Berwujud (Intangible Asset) : Terdiri hak-hak istimewa atau posisi yang menguntungkan perusahaan dalam memperoleh pendapatan, Misal: hak paten, hak cipta, franchise, merk dagang atau logo dan goodwill.
- Aset lain-lain (Other Asset) : Untuk menampung aset yang tidak bisa digolongkan sebagai aset lancar, investasi jangka panjang, aset tetap dan aset tetap tak berwujud. Misalnya; mesin yang tidak dipakai dalam operasi.
b. Kewajiban dapat digolongkan menjadi :
- Kewajiban Lancar (current liabilities) : Kewajiban lancara meliputi kewajiban yang harus diselesaikan dalam jangka pendek atau jangka satu tahun atau jangka satu siklus operasi normal perusahaan. Misalnya: hutang usaha, beban yang harus masih dibayar, pendapatan yang diterima dimuka, utang pajak, utang bunga.
- Kewajiban Jangka Panjang (long – term debts) : Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang jatuh temponya melebihi satu periode akuntansi atau lebih dari satu tahun. Misalnya: utang hipotik, utang obligasi.
- Kewajiban lain-lain : Adalah kewajiban yang tidak bisa digolongkan ke kewajiban lancer dan kewajiban jangka panjang.
- Ekuitas : Menunjukkan hak milik para pemilik aset perusahaan yang diukur atau ditentukan besarnya dengan menghitung selisih antara aset dan kewajiban. Contoh : Perusahan perorangan, Perusahaan persekutuan Perusahaan perseroan.
2. Laporan Laba / Rugi Bnk
Laporan laba/rugi bank (Profit and Loss Statement) atau lebih
dikenal juga dengan Income Statement dari suatu Bank umum adalah suatu laporan
keuangan bank yang menggambarkan pendapatan dan biaya operasional dan non
operasional bank serta keuntungan bersih bank untuk suatu periode tertentu.
Laporan laba rugi menurut ketentuan Bank Indonesia
I. PENDAPATAN
1. Pendapatan operasional
a. Hasil bunga
b. Provisi dan komisi
2. Pendapatan non operasional
Jumlah
II. BIAYA
1. Biaya Operasional
a. Biaya bunga
b. Biaya lainnya
Jumlah
2. Biaya non operasional
Jumlah
III. Laba/rugi sebelum pajak
IV. Sisa laba/rugi tahun lalu
Fungsi Laporan Keuangan Bank
Fungsi Laporan Keuangan Bank
Bank sebagai lembaga
perantara keuangan memberikan jasa - jasa keuangan baik kepada pihak yang
membutuhkan dana dan pihak yang memiliki dana bank - bank melakukan beberapa
fungsi dasar sementara tetap menjalankan kegiatan rutinnya di bidang keuangan.
Fungsi dasar dan bank dapat dilihat dan keterangan berikut. Bank memiliki
fungsi pokok sebagai berikut ( Dahlan Siamat 2001 : 88)
- Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam kegiatan ekonomi.
- Menciptakan uang
- Menghimpun dana dan menyalurkan kepada masyarakat.
- Menawarkan jasa - jasa keuangan lain.
- Menyediakan fasilitas untuk perdagangan intemasional.
- Menyediakan pelayanan penyimpanan untuk barang - barang berharga.
- Menyediakan jasa - jasa pengelolaan dana.
Berdasarkan Undang -
Undang RI No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan pasal 34, setiap bank diwajibkan
menyampaikan laporan keuangan berupa neraca dan perhitungan laba / rugi
berdasarkan waktu dan bentuk yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Menurut Bambang Riyanto
pengertian laporan keuangan adalah ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu
perusahaan, dimana neraca ( Balance Sheet) mencerminkan nilai aktiva, hutang
dan modal sendiri pada suatu saat tertentu dan laporan laba 1 rugI (Income
Statement ) mencerminkan hasil - hasil yang dicapai dalam suatu periode
tertentu biasanya meliputi periode 1 tahun. Adapun pengertian dan
neraca (Balance Sheet) adalah suatu gambaran dan laporan keuangan bank yang
mengemukakan perbandingan yang seimbang antara harta benda, milik atau kekayaan
bank dengan semua kewajiban, utang dan modalnya pada saat tertentu.
Dan definisi tersebut
dapat disimpulkan bahwa tujuan dan susunan laporan keuangan untuk memenuhi
kebutuhan akan informasi yang berguna dalam membuat keputusan bagi pihak -
pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan yang disusun dan disajikan sebagai
data tahunan kepada semua pihak yang berkepentingan pada hakekatnya mempunyai
keterbatasan dalam memberikan gambaran tentang keadaan keuangan dan potensi
laba. Untuk mengatasinya
diperlukan suatu laporan untuk beberapa periode, yaitu dengan menyusun laporan
keuangan yang diperbandingkan.
Laporan keuangan mempunyai arti penting sebagai
berikut:
- Kepentingan masyarakat.
- Kepentingan pemegang saham.
- Kepentingan perpajakan.
- Kepentingan pemerintah.
- Karyawan.
- Manajemen bank.
Contoh Laporan Keuangan Bank
Contoh Laporan Keuangan Neraca Laba Rugi
Contoh Laporan Aktiva Produktif
Sumber :
http://banking.blog.gunadarma.ac.id/2010/03/04/akuntansi-perbankan-7/
http://alvinheadhunters.wordpress.com/2012/03/23/119/http://maylisa-a-p.blogspot.com/2013/03/pengertianruang-lingkupjenis_15.html