A. Pengerrtian Pemuda
Jika dilihat dari definisi pemuda, seperti yang tertuang dalam
Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2009 (Pasal 1 Ayat (1)),
menyebutkan, pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting
pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga
puluh) tahun. Sedangkan karakteristik pemuda menurut Undang-Undang Republik
Indonesia No. 40 tahun 2009 (Pasal 6) adalah memiliki semangat kejuangan,
kesukarelaan, tanggungjawab, dan ksatria, serta memiliki sifat kritis, idealis,
inovatif, progresif, dinamis, reformis, dan futuristik.
B. Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui media
pembelajaran dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia
dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota
masyarakat.
Istilah sosialisasi menunjuk pada semua faktor dan proses yang membuat
manusia menjadi selaras dalam hidup ditengah-tengah orang lain. Proses
sosialisasilah yang membuat seseorang menjadi tahu bagaimana mesti ia bertingkah
laku ditengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari proses tersebut,
seseorang akan memliki cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Semua
warga negara mengalami proses sosialisasi tanpa kecuali dan kemampuan untuk
hidup ditengah-tengah orang lain atau mengikuti norma yang berlaku
dimasyarakat. Ini tidak datang begitu saja ketika seseorang dilahirkan,
melainkan melalui proses sosialisasi.
Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dalam sosialisasi, antara lain:
1. Proses sosialisasi
Menurut George Herbert Mead :
- Tahap persiapan (Preparatory Stage).
- Tahap meniru (Play Stage).
- Tahap siap bertindak (Game Stage).
- Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage/Generalized other).
Menurut Charles H. Cooley:
- Kita membayangkan bagaimana kita di mata orang lain.
- Kita membayangkan bagaimana orang lain menilai kita.
- Bagaimana perasaan kita sebagai akibat dari penilaian tersebut.
2. Media Sosialisasi
Media sosialisasi adalah pihak-pihak yang melaksanakan atau melakukan
sosialisasi. Ada empat agen sosialisasi yang utama, yaitu keluarga, kelompok
bermain, media massa, dan lembaga pendidikan sekolah. Pesan-pesan yang disampaikan agen sosialisasi berlainan dan tidak
selamanya sejalan satu sama lain. Apa yang diajarkan keluarga mungkin saja
berbeda dan bisa jadi bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh agen
sosialisasi lain. Misalnya, di sekolah anak-anak diajarkan untuk tidak merokok,
meminum minman keras dan menggunakan obat-obatan terlarang (narkoba), tetapi mereka
dengan leluasa mempelajarinya dari teman-teman sebaya atau media massa.
Berikut ini penjelasan mengenai Media Sosialisasi :
- Keluarga.
- Teman pergaulan.
- Lembaga pendidikan formal (sekolah).
- Media massa.
- Agen-agen lain.
3. Tujuan Pokok Sosialisasi
Tujuan pokok menurut Robert M.Z. Lawang adalah sebagai berikut:
- Dengan memiliki norma, nilai-nilai, serta peran yang dimiliki anak, ia mampu hidup dengan baik dalam masyarakat. Dengan kata lain, sosialisasi nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dapat memberikan kepada si anak bekal untuk mampu berinteraksi dengan masyarakat dimana ia berada dan mampu mengintegrasikan dirinya dengan masyarakat lain.
- Tujuan sosialisasi adalah supaya masyarakat tetap dengan semua nilai dan normanya. Maksudnya adalah sebagai suatu proses pewarisan nilai-nilai yang hidup dan berkembang dalam masyarakat.
Selain kedua tujuan pokok dari sebuah proses sosialisasi seperti yang
diklemukakan oleh Robert M.Z. Lawang di atas, terdapat tujuan sosialisasi
secara umum yaitu sebagai berikut:
- Pemberian ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
- Kemampuan berkomunikasi secara efektif dan mengembangkankan kemampuannya.
- Pengendalian diri yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
- Bertingkah laku secara selaras dengan norma pada masyarakat umum.
Masalah-masalah yang menyangkut generasi muda dewasa ini adalah:
- Dirasakan menurunnya jiwa nasionalisme di kalangan generasi muda.
- Belum seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia.
- Kurangnya lapangan dan kesempatan kerja.
- Kurangnya gizi yang dapat menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan.
- Masih banyaknya perkawinan-perkawinan di bawah umur.
- Pergaulan bebas.
- Meningkatnya kenakalan remaja, penyalahagunaan narkotika.