A.MANUSIA
DAN KESASTERAAN
Manusia
wajib mengenal sastra sebab sastra adalah sebuah pengaspresiasikan diri untuk
diteladani. Sastra juga menuntut manusia agar manusia mau mempelajari sastra
terutama sastra Indonesia. Manusa diberi akal dan pikiran untuk meneladani
sastra dengan wujud pengenalan, kesenangan dan keseringan menulis agar
manusia mempunyai daya tarik tersindiri dalam dunia sastra.
B.PENGERTIAN
SASTRA
Banyak
bermacam macam pengertian mengenai sastra yang pernah diungkapkan oleh banyak
orang :
--
Sastra adalah seni berbahasa.
--
Sastra adalah ungkapan spontan dari perasaan yang mendalam.
--
Sastra adalah ekspresi pikiran (pandangan, ide, perasaan, pemikiran) dalam
bahasa.Sastra
adalah inspirasi kehidupan yanag dimateraikan dalam sebuah bentuk keindahan.
--
Sastra adalah buku-buku yang memuat perasaan kemanusiaan yang mendalam dan
kebenaran moral dengan sentuhan kesucian, keluasan pandangan, dan bentuk yang
mempesona.
--
Sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran,
perasaan, ide, semangat, keyakainan dalam suatu bentuk gambaran kongkret yang
membangkitkan pesona dengan alat bahasa.
C.PERANAN
SASTRA
Semua
sektor kehidupan, seluruh aktivitas manusia tak bisa membebaskan diri dari
bahasa. Bahkan berolahraga yang jelas-jelas menitikberatkan pada aktivitas
raga, tetap saja membutuhkan bahasa dalam menumbuhkan dan mengembangkan
dirinya. Dengan cakupan yang begitu dahsyat, sastra tidak mungkin tidak
berguna. Demikian bagi mahasiswa yang sedang menekuni berbagai jurusan, akan
selalu, suka tak suka berhubungan dengan sastra.
Kesusastraan
(prosa dan puisi) sesungguhnya terkait dengan seluruh aspek kehidupan. Hanya
saja karena pemaparannya menempuh lajur rekaan imajinasi, sehingga nampak semu.
Tapi dalam kesemuannya itu, sastra merefleksikan fenomena hidup beragam dengan
mendalam, mengikuti cipta-rasa-karsa penulisnya.
Untuk
itu memang diperlukan kesiapan: apresiasi, interpretasi dan analisis, sehingga
dunia rekaan di dalam sastra jelas kaitannya dengan seluruh aspek kehidupan.
Kritik sebagai perangkat penting yang sesungguhnya berfungsi menunjukkan arti
kehadiran sastra, kebetulan sangat parah di Indonesia, sehingga kehadiran
sastra semakin tenggelam hanya sebagai hiburan.
D.PENGERTIAN
SENI
Beberapa
definisi dan pengertian kata seni:
Pengertian
kata seni ambil dari Inggris art, yang berakar pada kata Latin ars, yang
berarti: “ketrampilan yang diperoleh melalui pengalaman, pengamatan atau proses
belajar”. Dari akar kata ini kemudian berkembang pengertian yang diberikan oleh
kamus Webster sebagai berikut: “penggunaan ketrampilan dan imajinasi secara
kreatif dalam menghasilkan benda-benda estetis.”
(Webster’s
Collegiate Dictionary, 1973, hal.63).Pengertian lain diambil dari bahasa
Belanda kunst, yang mempunyai definisi sebagai berikut: “suatu kesatuan secara
struktural dari elemen-elemen estetis, kwalitas-kwalitas teknis dan ekpresi
simbolis, yang mempunyai arti tersendiri dan tidak membutuhkan lagi pengesahan
oleh unsur-unsur luar untuk pernyataan dirinya”.(Winkler Prins,
hal.427).Definisi seni Kamus Umum Bahasa Indonesia:Kecakapan membuat
(menciptakan) sesuatu yang elok-elok atau indah.Sesuatu karya yang dibuat
(diciptakan) dengan kecakapan yang luar biasa seperti sanjak, lukisan,
ukiran-ukiran dan lain sebagainya.
HUBUNGAN
SASTRA DAN SENI DENGAN PUISI DALAM IBD
Kepuitisan,
keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair
dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
Pembahasan
puisi dalam rangka pengajaran Ilmu Budaya Dasar tidak akan diarahkan pada
tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang mumi. Puisi
dipakai sebagai media sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan tema-tema
atau pokok bahasan yang terdapat di dalam Ilmu Budaya Dasar.
1.
Figura bahasa ( figurative language ) seperti gaya personifikasi, metafora,
perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan
memberi kejelasan gambaran angan.
2.
Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3.
Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi
perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4.
Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai
rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5.
Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan,
sehingga lebih menggugah hati
Adapun
alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar
adalah sebagai
berikut
:
1.
Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
Perekaman
dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”.
Ini berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan
dasamya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan
pengalaman langsung yang tethatas.
2.
Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
Dengan
membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat menjenguk hati/pikiran
manusia, baik orang lain maupun did sendiri, karena melalui puisinya sang
penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan
pengalaman setiap orang.
Jadi,
hubungan sastra, seni dan ilmu budaya dasar memiliki hubungan yang sangat erat
karena budaya itu sendiri tidak luput dari tulisan-tulisan yang dibuat menjadi
sebuah seni yang bernilai budaya. Seni selalu dikaitkan dengan budaya atau
kebudayaan, sebagai contoh budaya membantik yang ada di indonesia. Budaya
membatik sudah menjadi ciri khas budaya di indonesia dan sekarang seni membatik
sudah terkenal sampai ke luar negeri. Maka dari itu sastra, seni dan budaya
atau kebudayaan memiliki hubungan yang sangat erat dan saling berkaitan antara
yang satu dengan yang lainnya.
Sumber
: http://sonasoftskill.blogspot.com/2012/06/manusia-dan-kesusastraan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar